Pandanglah dan lihatlah.sesosok pemuda yang belum
cukup umur bisa tertawa dan tersenyum bersama sama dengan riang,diatas bangunan
besar dengan suara bising yang sering aku dengar saat melintasi sisi rumah
mereka untuk berjalan sebagai pengguna bersama,sampai akhirnya aku mulai terasa
bosan dan takut untuk terus berjalan melewati tepi jalan..
Sejak tahun ke tahun fly over selalu dipenuhi dengan
para sekelompok manusia yang berkumpul dan tidur dengan nyaman di bawah jalan
bangunan besar sisi jalan,dimana setiap hari selalu terlihat mereka yang selalu
bersama..
Saat ini,tempat itu membuatku bisa bertahan hidup.Aku
bukanlah seorang anak yang sedemikian selalu hidup enak seperti mereka disana
yang memiliki keluarga.Aku hanyalah seorang bocah yang menjalani hidupku dengan
alat sederhana untuk mendapatkan uang,agar dapat bertahan hidup.
Aku berdoa keluargaku yang hilang itu dapat utuh
kembali di pelukanku..
Entah bagaimana aku bisa berada disini dan terpisah?ceritanya sangat
sulit untuk aku bayangkan kembali.pada saat itu aku hanya melihat orang orang
berlarian dan terdengar suara suara teriakkan yang penuh ironis menakutkan di
sepanjang jalan saat aku mencari saudara saudaraku yang sudah tidak terlihat
disampingku,lalu aku hanya seorang diri menunggu dan menunggu keluargaku datang
dengan penuh harapan yang tinggi.
Sebenarnya tak ada bahagia bahagianya
hidup seperti aku.karena aku hidup penuh dengan cerita yang keras,saat ku bernapas
bercampur dengan debu,tubuhku yang penuh dengan limbah polusi yang selalu
menempel di badanku.caraku bercengkerama saat ini benar benar tak seperti
dahulu dan sudah berbeda.Aku hanya bisa bernyanyi dengan mereka di jalan dan
bermain di bawah tempat yang sangat mengerikan bagi orang orang yang hidup
berkecukupan.bagi aku dan teman teman baruku saat ini,di tempat inilah aku
hidup dan tidur bersama dalam kerasnya cinta.
Mungkin aku sama seperti mereka.terus
akan terbiasa hidup seperti ini sampai tua dan tak akan menemukan kembali
sepenuh keluargaku yang hilang dan aku tunggu sekian lama nanti.
“hey nak,siapakah yang hendak kamu
tunggu tunggu?”
“kamu tau siapakah yang aku
tunggu.”setelah menghela nafas aku ungkap jawabanku dihadapannya.
“keluargamu?bukankah mereka telah tiada
dan sudah hidup berbeda dengan kamu saat ini?”
“benar ka.tapi aku masih belum yakin
mereka semua telah meninggalkanku selamanya”
“pasti mereka tersenyum melihat kamu
yang kuat seperti saat ini dan bisa bertahan saat mereka tinggalkanmu”
Pada siang itu di bawah fly over,cuaca
yang terang sekejab menjadi gelap.debu debu jalan yang selalu gersang menempel
di wajahku hilang terbawa air hujan yang membasahi jalan,sementara kami
berlarian mencari tempat bersembunyi dari kejaran air yang barjatuhan di tengah
tengah lampu merah.
Tentu saja kami selalu takut,karena
keriangan yang kami lakukan untuk bersama sama di jalan raya hancur dengan
waktu hujan datang,seperti saat masa lalu itu yang menghantui aku berpisah
dengan keluargaku.
“apakah ada harapan yang ingin kau
sampaikan,dwi?”
“banyak..bahkan tak bisa aku sebutkan
satu persatu terhadapmu saat ini”
“mereka disana dan tak tahu entah dimana
kamu harus mencari saudara saudaramu yang hilang di sampingmu”
“tapi mereka masih ada dan belum hilang
sampai saat ini,aku yakin.karena mereka...”
“melihatmu.benar,dan begitu juga dengan
kamu yang selalu merasakan kehadiran mereka itu ada selalu disampingmu yang
setia bersamamu”perempuan itu berbicara sambil mengusap usap pundakku sepaeri
ibuku yang selalu menghiburku saat sedih saat itu.
“sampai kita terus bertahan seperti ini
dan bertambah dewasa,suatu saat nanti akan berlarian hilang dipindahkan ke
dalam asrama.
“aku selalu berdoa,kelak suatu saat
nanti mereka akan datang mencariku dan membawaku pulang seperti masa masa indah
yang penuh cinta seperti kita saat ini yang berjuang penuh kebarsamaan dan
berlindung di bawah bangunan mengerikan saat ini”
“tak usah terus berkecil hati dan hilang
semangatmu nak,kita masih bisa berusaha dan tetap membuat senyum baru untuk
mereka”
Sambil menundukkan kepala dan berdiam
diri aku tak bisa banyak berucap karena perhatian perempuan itu. “maaf aku
bertanya,kamu sendiri kenapa seperti ini dan masih disini?sedangkan kamu juga
sama seperti aku yang kehilangan orang orang yang kamu sayangi sejak kecil
waktu itu.”
“mungkin ini takdir,Dwi.kasih dengan
sesosok keluarga akan panjang sampai masa terus berjalan”
“aku paham dengan maksud yang kau
katakan”
“begitu cerita yang kau ucapkan padaku
saat ini,begitu pula kerinduan yang aku rasakan dengan keluarga kecilku saat
itu yang hilang tak pernah aku duga duga sampai aku hidup seperti ini”
“maafkan aku,bukan maksudku menyalitimu
karena ceritaku saat ini”
“iya ,tak mengapalah dwi.aku paham”
****
Saat malam datang bersama dengan hujan
yang besar.aku melihat sekelompok keluarga kecil yang berkumpumpul bersama
dengan keluarganya di tempat ku berlindung dari kucuran air hujan dilangit.Aku
sampaikan kepadamu,tak ada usaha apapun yang aku lakukan saat itu.aku hanya
duduk diam dan mengingat saat kita sekeluarga saat itu berkumpul di ruang tamu
bersama sama.aku hanya mengingat masa masa kita yang panjang terus menghantui
kesunyianku dan memberikan luka sampai akupun menangis,tang sanggup menahan air
mata saat itu.
Sampai tubuhku dingin dan kulitku
mengkerut.aku merasakan saperti ada sesosok ibu yang hadir memberikan cahaya
kengahatannya untukku.akupun terkejut dan membuka mataku dengan senyum,tak
seperti kenyataan aku bisa merasakan hal seperti itu.tubuhkan yang semangat dan
kuat seperti hidup kembali dengan cerita baru.
“ibu..apakah benar itu dirimu?” aku
mendekati cahaya itu dengan perlahan
Terlihat sebuah senyuman yang membalas
sapaannku.akupun terkejut dan kaget saat itu,secara perlahan aku mendekati
cahaya itu dengan penuh kegembiraan yang tak bisa aku ceritakan karena
kerinduanku yang sudah lama tak melihat sosok seorang ibu.
“buu,masih ingatkan ibu dengan
aku.kemana saja ibu selama ini,ibu hilang disaat aku membutuhkan ibu.aku butuh
ibu,aku kangen ibu dan saudara saudaraku bu”tanpa aku sadari air mataku
berjatuhan seperti hujan yang saat ini datang,melengkapi kesunyianku dengan
kesedihanku yang sudah tak bisa lagi aku bendung.
Namun itu hanya khayalanku yang selalu
berkeinginan untuk bertemu ibu,karena sudah dalam rinduku saat ini,akupun tidak
sadar bahwa perempuan yang aku peluk malam itu hanyalah orang lain yang mereka
angap aku seperti anaknya.
“dwi,ada apa kamu ini nak?kenapa muka
kamu habis menangis”
“ibu..tadi aku melihat ibu disini dan
ibu tersenyum kembali kepadaku”
“tak ada ibumu nak disini,hanya kami
yang ada disini dan orang orang yang seperti biasa kamu lihat dibawah sini”
“maafkan aku bu,aku tidak bermaksud
mengganngumu dan anak anakmu”
“tidak apa apa nak,kami mengerti
perasaanmu saat ini”
“aku hanya rindu ibu dan saudara
saudaraku.”
“apa yang kau rasakan nak.”
“tanpa aku sadari aku tadi seperti
melihat ibu dibalik cahaya itu.ibu tersenyum kepadaku dan seakan akan ingin
memelukku.”
Ibu itu menghampiri aku dan merangkul
aku dengan kasih sayangnya. “sabar nak,kamu hanya rindu dengan ibumu,seolah ibu
hadir kembali disampingmu”
Tanpa aku sadari,kepalaku sudah berada
diatas pangkuan seorang ibu yng mencoba menghiburku malam itu.aku memegang erat
kedua tangan ibu itu karena takut dan takut yang ada di fikiranku.
“maaf bu,tak seharusnya aku seperti
ini,memelukmu dan memegang erat kedua tanganmu di depan anak anakmu dan
keluargamu”
“tak apa apa nak,anggap saja aku seperti
ibumu dan anak anak ibu ini saudara saudaramu”
Akupun menoleh kearah anak anak ibu itu
dan mereka tersenyum,lalu menghampiri aku dengan memeluk aku.
Malam itu.aku dan keluarga ibu itu hidup
bersama seperti keluarga saat aku kecil masih bersama di pangkuan ibuku yang
melahirkan aku sampai aku bisa bertahan seperti ini.
Aku membuka mata dan memberikan
senyum,ketika aku sadar dan harus ikhlas melepaskan orang orang yang selama
hidupku selalu ada di hatiku,bayangnku.Aku sadar tiada satu manusiapun yang
akan hidup abadi dan selama lamanya,kelak suatu saat nanti akupun akan bertemu
kembali dengan mereka saat tuhan kan memanggilku untuk berpisah dengan dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar