Sabtu, 08 Februari 2014

Langitku Permadani

Harus kumulai dari mana lagi
untuk ungkapkan cinta untukmu
pujangga pun angkat tangan sudah
tinggalkan penanya di kertas putihku

langit pun tersungging saja
melukis cinta di matanya
andai pelangi turun di sini
kujadikan pita perekat hatiku

ada cinta untukmu dariku tentang perasaanku
mungkin tak seindah syair
tak seharum mawar
yang datang dengan apa adanya
namun jadi diraja merajai waktu
Hingga batinku yang biasa biasa saja bergejolak
Menggebu gebu seperti ombak menyisir ke pinggir pantai

Kau permadani dalam ingatan beserta khayalku

Menepi menusuk sampai di ujung hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar