Selasa, 11 Februari 2014

Bertahan Dalam Ketidakpastian !!!

Sering bener disini gue temukan pendapat dan perbedaan yang menyimpang soal hal ini.. Soal bertahan itu,dimana kita bertahan yang berarti diri kita sendiri masih tetap diposisi itu, maksud dalam hal luas yang bisa gue leruskan yaitu bertahan,dimana posisi kita belum menapaki langkah maju ke depan.. Ya kita masih bertahan aja gak beranjak dalam perubahan,sehingga diri kita hanya merasakan penyesalan kembali.
Dan tentu saja,dalam ketidakpastian itu adalah masalah,dimana masalah yang kita hadapi itu tidak pasti atau identik dengan harapan maupun khayalan kita dengan imajinasi yang kita miliki(Masih berangan angan,apakah yang kita inginkan,yang kita dambakan,akan terjadi lagi/terualang lagi atau akan kita miliki nanti.. Tentu hal ini jadi tanda tanda untuk semangat diri kita sendiri yaa,,ya walaupun hanya sebatas khayalan kita saja.

Contoh halnya : Kita sering berada dalam dunia ini loh .. Ahh sok tahu ..(tertawa cekikikan,padahal belum sempat difikirkan)...Gue akan beri contoh contoh klimaks mengenai hal ini.. Yaitu seperti :
1.      Bertahan dengan pasangan kita yang gak pasti
2.      Bertahan untuk mendapatkan pujaan hati kita
3.      Dan..Bertahan dalam mengagumi sang mantan ( orang yang pernah hadir dalam kehidupan kita)

Masing masing berbeda dalam hal bertahan kaan,,uraian yang dimaksud klimaks ini macam macam dan bisa gue jelaskan atau jabarkan sesuai pengetahuan gue,pengalaman gue dan kalian kalian,karena ini umum (Terdapat pada siapa saja yang merasakan termasuk gue juga).

v  KENYATAAN

1.      BERTAHAN DENGAN PASANGAN KITA YANG TAK PASTI


Kenapa gue sebut Bertahan dengan pasangan kita yang gak pasti ?? Kalau kalian belum paham dan mengerti,tenang..bawa santai aja.. Kita ingat atau kita fikirkan,apa sih maksudnya bab 1 ini..
Sering dalam hubungan setiap pasangan itu menjerumus dalam kebosanan karena sikap dan pemikiran diantara mereka sudah tak saling berpendapat,jadi saling melontarkan perbedaaan. Contoh :
Saat salah seorang pasangan itu mulai bosan,pasti dia pernah berfikir untuk keegoisan diri dia sendiri. Pasangan itu mulai tak betah dengan hubungannya,namun dia masih pertahankan karena tak ingin menyelesaikan masalah yang mereka rasakan terlalu cepat. Sampai akhirnya itu salah satu diantara pasangan itu masih menunda waktu(Waktu kapan yang tepat bagi dirinya memutuskan tali asmara mereka).

2.      BERTAHAN UNTUK MENDAPATKAN PUJAAN HATI KITA

Dalam hal ini dia nih yang sering dan banyak kita jumpai dari sahabat sahabat kita,saat kita mendengarkan kata kata sahabat kita. Bukan hanya teman atau sahabat kita saja yang merasakan,diri kita sendiripun juga pernah merasakannya,mungkin karena kita malu tak seperti teman kita yang ternyata mereka menceritakan pada kita,sampai akhirnya kita tak malu lagi dan saling menceritakan pengalaman ini.
Tentu hal ini yang paling dijumpai,sabagaimana :
Saat kita mendambakan atau mengidolakan seseorang yang kita anggap pilihan kita,tentunya kita akan bertahan dan mencari cara untuk mendapatkan orang yang kita inginkan saat itu. Biarpun waktu,pengorbanan,dan fikiran kita semua kita kerahkan untuk doi (cie doi,tapi doinya gak paham tuh),yaa gimana doi gak mau paham,lebih sering pakai kode kodean aja,seteleah doi sama orang aru deh nyesel dan usaha kita jadi sebatas harapan saja untuk dapatin pujaan hati kita.

3.      BERTAHAN DALAM MENGAGUMI SANG MANTAN

Masih banyak nih hal yang seperti ini,terutama Perempuan. Mereka sering menghabiskan waktu mereka untuk mengagumi si Pria (Sang Mantan) ,karena mereka punya kenangan yang masih Perempuan itu simpan,walaupun si Perempuan itu sudah mempunyai pasangan yang baru,tapi tetap loh mereka suka masih mengagumi mantannya itu (Tapi hanya sebatas kagum masa lalu itu loh,karena Perempuan juga memiliki rasa dan menjaga rasa untuk pasangannya saat ini).

v  KISI KISI

Tenang..gue gak sampai disitu aja..gue masih mau lanjutin mengenai kisi kisi dari Ketiga (3) contoh tadi yang guesebutkan. Disini gue akan lebih jelaskan lebih detailnya mungkin,sesuai yang gue pahamin..

BAB 1 :

Tentunya kita kita bisa nilai kan,dimana letak posisi diri kita saat bertahan dengan posisi tersebut ? . Diri kita bertahan dalam masa kebosanan kita,karena waktu untuk diri kita menunggu keputusan untuk kita menyelesaikan problemik saat itu. Pada masa masa itulah kita bertahan.. bertahan..dan bertahan dalam ketidakpastian,karena memang belum pasti dan yang kita dapatkan akhirnya perpisahan.

BAB 2 :

Dalm hal ini kita sering temukan dan dengar antara pemikiran dengan Hati tau hanya dengan Logika kita.Sekarang gini,kalau kalian gak suka sama makanan itu gimana rasanya? Biarpun terlihat enak,tapi hati kalia udah gak suka dengan makanan itu ? yang pasti nolak kan,karena itu bukan menu favorite kita,sekali dua kali kita coba rasakan.
Sama halnya soal Hati kita,saat hati kita terfokus dengan Wanita/Laki laki itu,yang pasti kita akan memperjuangkan,sesuai kanyatan diatas tadi. Kita bukan melihat dambaan kita itu lewat mata dan Logika saja. Memang pasti dan dibutuhkan pemikiran kita dengan Logika kita,tapi soal waktu yang menyangkut hal Hati,,Logika bisa patah dan kalah dengan Hati..
Gue kasih contoh lagi nih :
Kalau kalian udah niat mau capai itu inih dan yang lain lagi(misalkan belajar),,tapi logika kalian kadang kala berfikir negatif .. (Negatif karena bingung,setelah udah belajar itu mau apa,ilmu udah dapet,tapi suka bingung pas belajar) tapi hal itu kalah kan dengan niat kita,biarpun kita lelah,waktu kita banyak dengan tugas,,tapi karena niat kita. Dalam hati kita untuk belajar,ya pasti tercapai segalanya. Disini gue perlu tegaskan,jangan lebih berfikir dengan Logika saja,tapi ikuti kata Hati kita dengan niat,karena LOGIKA itu tak selamanya membenarkan jawaban pada diri kita,tapi Logika itu bisa saja menjatuhkan kita. Seperti hal istilah “Cowo mah enak  keseringan mereka berfikir pakai Logika,bukan hati meereka” nah pada kalimat itu yang salah dalam pertanya apa kalau menyangkut soal berfikir dari hati ? bukan si cowo yang salah dalam hal ini,tapi pemikirannya itu memakai Logika,gue sebut Logika,karena yang dipertanyakan dalam hal ini soal pemikiran yaa.. Jadi kita harus bisa menyesuaikan posisinya itu dalam hal apa dan keadaan yang seperti apa.

BAB 3

Saatnya nih bagi kalian yang masih suak pada rindu dengan mantannya. Kita mersan diri kita masih bertahan dalam hal mengagumi mantan kita(padahal sudah jelas jelas udah gak disamping kita). Ini kontek Pribadi yaa,karena kan yang merasakan diri kita sendiriaan, dan belum tentu sang mantan tau dan ngerti perasaan kita saat itu..
Meskipun kita masih bertahan dalam khayalan dan ketidakpastian untuk mengagumi dan merindui dia,tapi kita tetap merasa bahagia dan tersenyum seorang diri. Waktu kita,pengalaman kita,dan kenangan kita bisa kita ukir kembali saat masa masa diri kita dengan dia kita ingat. Banyak yang berkomentar pada diri kita(udahlah gak penting inget inget mantan,sekarang jalanin yang sekarang,bukan kembali pada masa kegelapan lagi).
Banyak yang salah arti dalam hal itu,kita mengingat masa lalu kita itu bukan berarti kita lupa denga masa kehidupan kita sekarang,kita juga bisa bahagia dengan kenangan kita :
-         Saat kita mengingat dia dan mengagumi dia juga kita terasa bahagia(Karena kita membayangkan dia itu saat saat bahagia kit dan sikap positif dia)
-          Kenangan yang kita dapatkan dalam kesedihan kita,bisa sebagai motivasi kitadalam merangkul kehidupan kita saat ini.

Jangan pernah takut atau risih dengan lontaran lontaran mereka yang menganggap kita lemah,anggap aja itu angin yang berlalu dalam diri kita,hanya bisa kita rasakan dalam sekejab lalu menghilang. Kita kuat dan kia pintar,karena ak semua orang bisa mempertahakan pemikiran kita saat ini dengan masa lalu kita,karena kita yang merasakan,diri kita sendiri bukan mereka yang hanya bisa berbicara,namun tak bisa mengerti perasaan kita bahagia atau sedih,karena mereka hanya tau masa lalu itu pahit dan membuat sakit hati.

v  HASIL

Semua itu sama artinya ko,sama sama bertahan dalam kehidupan kita,kontek yang disampaikan mungkin terdengar agak sedikit berbeda,,tapi hasilnya tetap sama untuk semuanya. Tinggal dari prosedur diri kita saja harus menempatkan antara Logika dan Hati kita dalam berfikir kita.
Sebenarnya untuk mengikuti kata hati kita untuk berfikir itu bukan Logika yang kita perlukan untuk menjadi penyeimbang atau penyesuaian yang kita butuhkan,tapi yang kita butuhkan itu adalah KOMITMEN kita,DISIPLIN kita dan kita harus sudah siap dengan konsokuensinya juga. Kerena tak ada segala hal yang akan kita lakukan atau lalui itu tanpa konsokuensia kalau kita salah.

Demikian penjabaran dari saya diatas Pena Hitam Kelabu saat ini,kesalahan bukan terletak pada diri kita.tapi kesalahan hadir karena ketakutan kita dan kepesimissan kita saat awal perjuangan kita..Karena gagal di awal peperangan lebih menyesalkan,dibandingkan gagal setelah perjuangan kita. Kita gagal saat awal tak mendapatkan hasil apa apa,berbeda saat kita gagal di akhir usaha kita,kita bisa dapatkan pengalaman dan banyak pelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar