Sering bener disini gue temukan pendapat dan perbedaan yang menyimpang
soal hal ini.. Soal
bertahan itu,dimana kita bertahan yang berarti diri kita sendiri masih tetap diposisi itu, maksud dalam hal luas yang bisa gue leruskan yaitu bertahan,dimana posisi kita belum menapaki langkah
maju ke depan.. Ya
kita masih bertahan aja gak beranjak dalam perubahan,sehingga diri kita hanya
merasakan penyesalan kembali.
Dan tentu
saja,dalam ketidakpastian itu adalah masalah,dimana masalah yang kita
hadapi itu tidak pasti atau identik dengan harapan maupun khayalan kita dengan imajinasi yang kita miliki(Masih berangan angan,apakah yang
kita inginkan,yang kita dambakan,akan terjadi lagi/terualang lagi atau akan
kita miliki nanti.. Tentu hal ini jadi tanda tanda
untuk semangat diri kita sendiri yaa,,ya walaupun hanya sebatas khayalan kita
saja.
Contoh halnya : Kita sering berada dalam dunia ini loh ..
Ahh sok tahu ..(tertawa cekikikan,padahal belum sempat difikirkan)...Gue akan
beri contoh contoh klimaks mengenai hal ini.. Yaitu seperti :
1.
Bertahan dengan pasangan kita yang gak pasti
2.
Bertahan untuk mendapatkan pujaan hati kita
3.
Dan..Bertahan dalam mengagumi sang mantan ( orang yang pernah hadir dalam
kehidupan kita)
Masing masing berbeda dalam hal bertahan kaan,,uraian
yang dimaksud klimaks ini macam macam dan bisa gue jelaskan atau jabarkan
sesuai pengetahuan gue,pengalaman gue dan kalian kalian,karena ini umum
(Terdapat pada siapa saja yang merasakan termasuk gue juga).
v KENYATAAN
1. BERTAHAN DENGAN PASANGAN KITA YANG TAK PASTI
Kenapa gue sebut Bertahan dengan pasangan kita yang gak
pasti ?? Kalau kalian belum paham dan mengerti,tenang..bawa santai aja.. Kita
ingat atau kita fikirkan,apa sih maksudnya bab 1 ini..
Sering dalam hubungan setiap pasangan itu menjerumus
dalam kebosanan karena sikap dan pemikiran diantara mereka sudah tak saling
berpendapat,jadi saling melontarkan perbedaaan. Contoh :
Saat salah seorang pasangan itu mulai bosan,pasti dia
pernah berfikir untuk keegoisan diri dia sendiri. Pasangan itu mulai tak betah
dengan hubungannya,namun dia masih pertahankan karena tak ingin menyelesaikan
masalah yang mereka rasakan terlalu cepat. Sampai akhirnya itu salah satu
diantara pasangan itu masih menunda waktu(Waktu kapan yang tepat bagi dirinya
memutuskan tali asmara mereka).
2. BERTAHAN UNTUK MENDAPATKAN PUJAAN HATI KITA
Dalam hal ini dia nih yang sering dan banyak kita jumpai
dari sahabat sahabat kita,saat kita mendengarkan kata kata sahabat kita. Bukan
hanya teman atau sahabat kita saja yang merasakan,diri kita sendiripun juga
pernah merasakannya,mungkin karena kita malu tak seperti teman kita yang
ternyata mereka menceritakan pada kita,sampai akhirnya kita tak malu lagi dan
saling menceritakan pengalaman ini.
Tentu hal ini yang paling dijumpai,sabagaimana :
Saat kita mendambakan atau mengidolakan seseorang yang
kita anggap pilihan kita,tentunya kita akan bertahan dan mencari cara untuk
mendapatkan orang yang kita inginkan saat itu. Biarpun waktu,pengorbanan,dan fikiran
kita semua kita kerahkan untuk doi (cie doi,tapi doinya gak paham tuh),yaa
gimana doi gak mau paham,lebih sering pakai kode kodean aja,seteleah doi sama
orang aru deh nyesel dan usaha kita jadi sebatas harapan saja untuk dapatin
pujaan hati kita.
3. BERTAHAN DALAM MENGAGUMI SANG MANTAN
Masih banyak nih hal yang seperti ini,terutama Perempuan.
Mereka sering menghabiskan waktu mereka untuk mengagumi si Pria (Sang Mantan)
,karena mereka punya kenangan yang masih Perempuan itu simpan,walaupun si
Perempuan itu sudah mempunyai pasangan yang baru,tapi tetap loh mereka suka
masih mengagumi mantannya itu (Tapi hanya sebatas kagum masa lalu itu
loh,karena Perempuan juga memiliki rasa dan menjaga rasa untuk pasangannya saat
ini).
v KISI KISI
Tenang..gue gak sampai disitu aja..gue masih mau lanjutin
mengenai kisi kisi dari Ketiga (3) contoh tadi yang guesebutkan. Disini gue
akan lebih jelaskan lebih detailnya mungkin,sesuai yang gue pahamin..
BAB 1 :
Tentunya kita kita bisa nilai kan,dimana letak posisi
diri kita saat bertahan dengan posisi tersebut ? . Diri kita bertahan dalam
masa kebosanan kita,karena waktu untuk diri kita menunggu keputusan untuk kita
menyelesaikan problemik saat itu. Pada masa masa itulah kita bertahan..
bertahan..dan bertahan dalam ketidakpastian,karena memang belum pasti dan yang
kita dapatkan akhirnya perpisahan.
BAB 2 :
Dalm hal ini kita sering temukan dan dengar antara
pemikiran dengan Hati tau hanya dengan Logika kita.Sekarang gini,kalau kalian
gak suka sama makanan itu gimana rasanya? Biarpun terlihat
enak,tapi hati kalia
udah gak suka dengan
makanan itu ? yang pasti nolak kan,karena itu bukan menu favorite kita,sekali
dua kali kita coba rasakan.
Sama halnya soal Hati kita,saat hati kita terfokus dengan
Wanita/Laki laki itu,yang pasti kita akan memperjuangkan,sesuai kanyatan diatas
tadi. Kita bukan melihat dambaan kita itu lewat
mata dan Logika saja. Memang pasti dan dibutuhkan pemikiran kita dengan Logika kita,tapi soal waktu yang menyangkut hal Hati,,Logika
bisa patah dan kalah dengan Hati..
Gue kasih contoh lagi nih :
Kalau kalian udah niat mau capai itu inih dan yang lain lagi(misalkan
belajar),,tapi logika kalian kadang kala berfikir negatif .. (Negatif karena bingung,setelah udah belajar itu mau apa,ilmu udah dapet,tapi suka bingung pas belajar) tapi hal itu kalah kan dengan
niat kita,biarpun kita lelah,waktu kita banyak dengan tugas,,tapi karena niat
kita. Dalam hati kita untuk belajar,ya pasti tercapai segalanya. Disini gue perlu
tegaskan,jangan lebih berfikir dengan
Logika saja,tapi ikuti kata Hati kita dengan niat,karena LOGIKA itu tak
selamanya membenarkan jawaban pada diri kita,tapi Logika itu bisa saja
menjatuhkan kita. Seperti hal istilah “Cowo mah enak keseringan mereka berfikir pakai Logika,bukan
hati meereka” nah pada kalimat itu yang salah dalam pertanya apa kalau
menyangkut soal berfikir dari hati ? bukan si cowo yang salah dalam hal
ini,tapi pemikirannya itu memakai Logika,gue sebut Logika,karena yang
dipertanyakan dalam hal ini soal pemikiran yaa.. Jadi kita harus bisa
menyesuaikan posisinya itu dalam hal apa dan keadaan yang seperti apa.
BAB 3
Saatnya nih
bagi kalian yang masih suak pada
rindu dengan mantannya. Kita mersan diri kita masih bertahan dalam hal
mengagumi mantan kita(padahal sudah jelas jelas udah gak disamping kita). Ini
kontek Pribadi yaa,karena kan
yang merasakan diri kita sendiriaan, dan belum
tentu sang mantan tau dan ngerti perasaan kita saat itu..
Meskipun kita masih bertahan dalam khayalan dan
ketidakpastian untuk mengagumi dan merindui dia,tapi kita tetap merasa bahagia
dan tersenyum seorang diri. Waktu kita,pengalaman kita,dan kenangan kita bisa
kita ukir kembali saat masa masa diri kita dengan dia kita ingat. Banyak yang
berkomentar pada diri kita(udahlah gak penting inget inget mantan,sekarang
jalanin yang sekarang,bukan kembali pada masa kegelapan lagi).
Banyak yang salah arti dalam hal itu,kita mengingat masa
lalu kita itu bukan berarti kita lupa denga masa kehidupan kita sekarang,kita
juga bisa bahagia dengan kenangan kita :
-
Saat kita mengingat dia dan mengagumi dia juga kita terasa bahagia(Karena
kita membayangkan dia itu saat saat bahagia kit dan sikap positif dia)
-
Kenangan yang kita dapatkan dalam
kesedihan kita,bisa sebagai motivasi kitadalam merangkul kehidupan kita saat
ini.
Jangan pernah takut atau risih dengan lontaran lontaran
mereka yang menganggap kita lemah,anggap aja itu angin yang berlalu dalam diri
kita,hanya bisa kita rasakan dalam sekejab lalu menghilang. Kita kuat dan kia
pintar,karena ak semua orang bisa mempertahakan pemikiran kita saat ini dengan
masa lalu kita,karena kita yang merasakan,diri kita sendiri bukan mereka yang hanya bisa berbicara,namun
tak bisa mengerti perasaan kita bahagia atau sedih,karena mereka hanya tau masa
lalu itu pahit dan membuat sakit hati.
v HASIL
Semua itu sama artinya ko,sama sama bertahan dalam kehidupan
kita,kontek yang disampaikan mungkin terdengar agak sedikit berbeda,,tapi
hasilnya tetap sama untuk semuanya. Tinggal dari prosedur diri kita saja harus
menempatkan antara Logika dan Hati kita dalam berfikir kita.
Sebenarnya untuk mengikuti kata hati kita untuk berfikir
itu bukan Logika yang kita perlukan untuk menjadi penyeimbang atau penyesuaian
yang kita butuhkan,tapi yang kita butuhkan itu adalah KOMITMEN kita,DISIPLIN
kita dan kita harus sudah siap dengan konsokuensinya juga. Kerena tak ada segala
hal yang akan kita lakukan atau lalui itu tanpa konsokuensia kalau kita salah.
Demikian penjabaran dari saya diatas Pena Hitam Kelabu
saat ini,kesalahan bukan terletak pada diri kita.tapi kesalahan hadir karena
ketakutan kita dan kepesimissan kita saat awal perjuangan kita..Karena gagal di
awal peperangan lebih menyesalkan,dibandingkan gagal setelah perjuangan kita.
Kita gagal saat awal tak mendapatkan hasil apa apa,berbeda saat kita gagal di
akhir usaha kita,kita bisa dapatkan pengalaman dan banyak pelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar