Senin, 02 Desember 2013

Perempuan Malam

            Perempuan setengah baya yang sering kulihat disudut gang di dekat rumahku itu selalu berpakaian rapi saat sore menjelang malam untuk bekerja.Dia tinggal dengan teman temanya dalam satu kamar kost.Keluarganya yang saat ini jauh bukan halangan untuk perempuan itu mencari uang dan sudah menjadi tulang punggung keluarganya,karena kepergian sang ayah saat itu telah meninggalkan keluarganya untuk selamanya.Saat pagi dan siang mereka berkumpul bersama di dalam kamar kostnya,sampai tak sadarkan waktu bermain dia hanya singkat karena sore petang telah memanggil waktu kerjanya.
Terlihat dalam pandangan orang orang tentang dirinya selama dia bekerja selalu bernilai negatif.Dia selalu sadar akan pekarjaannya selama beberapa bulan ini,meskipun demikian dia tetap tegar di depan ibu dan adiknya saat seminggu sekali pulang kerumah untuk berkumpul dengan keluarganya di dunia yang masih dia miliki.
Saat tiba dirumah sederhananya tumpak semua kegembiraan dia karena rasa rindu dengan keluarganya.
“Ibu..maaf ya aku lupa kasih kabar kemarin,soalnya aku sibuk sehingga begitu terlalu lelah”Sambil memeluk ibunya perempuan itu berucap
Sambil merangkul anaknya”iya enggak apa apa ndoo,sing penting kamu sehat saat ini”
Terlihat seperti orang kebingungan“Buu,adee mana? Ko aku enggak lihat dia daritadi”
“Yaa adikmu sekolah sayang,sekarang ini kan masih jam sekolah”sambil tersenyum dan menyuruh Dian untuk istirahat“yaudah kamu istirahat dulu ndoo ke kamar”
“oh iyaa aku lupa buu gak lihat jam hehe,aku masuk ke kamar dulu ya buu”dengan malu menjawabnya,lalu dia segera masuk ke kamar

            Rasa yang sangat gembira ia rasakan saat itu karena sudah lama tak pernah di rumah.Dian yang sudah pergi bekerja menjadi tulang punggung keluarganya,yang secara diam diam tak pernah memberi tahu kepada ibunya kalau dia sedang bekerja selama ini.Meski dian sering sekali menyesali akan pekerjaannya ditempat karaokean selama ini.Tutur kata yang halus bahkan lembut itu tak pernah Dian lewatkan untuk menyapa pengunjung tempat yang datang.Ia sangat menghormati tamunya.,apa yang tamunya inginkan harus segera dia siapkan,meskipun ada beberapa para pemuda yang menanggapi sebagai perempuan bayaaran,tetap Dian sambut dengan ramah.Aku sangat salut dan terisis mendengar penuturan cerita soal dimasa kerjanya Dian saat itu hanya untuk memberi kebahagian Ibu dan adiknya yang masih dia miliki.Kepahitan yang harus ia telan saat ayah tercinta harus pergi untuk selamanya,sudah harus membuat Dian berfikir dewasa untuk mencari uang.
            Perempuan itu tidak pernah mengeluh pada siapapun apalagi menyalahkan takdir.Dia justru berterima kasih pada sang pencipta karena masih diberikan hidup untuk membahagiakan keluarganya.Dari kesulitan,dia belajar sebuah kesabaran,ketegaran dan kekuatan baik luar ataupun dalam batin yang selalu menghantuinya.Dan mengerti bahwa hidup itu indah bila dia bisa memberi kehidupannya hanya untuk orang orang tercinta disampingnya yaitu keluarga.Dengan mengingat Tuhan dia selalu bersedih dan merasa penuh dosa karena pekerjaannya selama ini.
            Saat sore,tiba dimana para sahabatnya pergi berkumpul bersama.Dia menghilang untuk pergi berangkat bekerja,Dia berdoa pada Sang pencipta”ya Tuhan..hanya padamu aku memohon dan meminta,hanya kepadaMU aku akan kembali dihapanMU,bahagiakanlah kami didunia dan ayah di surga yang tlah pergi meninggalkan kita semua”.Kata kata pahit yang sering terdengard telinganya tak dihiraukannya.Aku tau,aku salah tentang jalan yang aku kerjakan.
            “kaaak,,kakak habis nangis yaa?ko muka kaka basah gitu”
            Dengan membasuh mukanya yang lembab “ahh enggak ko dee,tadi kaka habis cuci muka terus tiduran deh,ko belum gati pakaian kamu,nanti kotor dee kasihan ibu”
            “nanti ah kaak,aku kan kangen sama kakak”sambil memeluk kakaknya seolah tak ingin melepaskan pelukannya
            Sambil ekspresi cemberut “kakaak gak mau dipeluk kamu lagi deh kalau kamu masih bandel kaya gini” membuang muka sambil menyuruh adiknya
            “iya kaka yang cantik,aku ganti seragam dulu ya”sambil mengecup pipi dian
            Dengan gemes dian mempersilahkan adiknya keluar.

Kekeluargaannya yang membuat Dian selalu bahagia dan selalu terlihat tegar. Teman temannya yang selalu ada mengejeknya tak menjadi hambatan bagi Dian untuk tetap terus bekerja,meskipun harus banting tulang selama masa mudanya yang ternilai baru menjajaki umur dewasa.
            Jika hujan turun akupun teringat cerita dia pada malam itu,saat kita sudah saling mengenal dan dian bercerita banyak tentang pengalamannya dimasa lalu.keadaan suasana kamar yang saat itu sedang ramai,tak aku rasakan saat itu.Tapi aku salut dan sanjung dengan Dian,dia selalu sabar dan bersikap tegar saat menerima kata kata pahit yang selalu dia terima dari mulut teman temanku saat itu,yang aku dengar sendiri sedang disampingnya.Senyum pun tak pernah ia lupakan,dia sangat jujur dan profesional dalam segala kegiatannya.
            Dari pengalamannya aku banyak belajar dan belajar bagaimana menilai dan menyikapi hidup di kota yang keras ini.Rasa tidak nyaman dan risih pernah menggelayuti fikiranku saat itu sebelum mengenal dian.
Tapi dian selalu berusaha membuatku kuat dan selalu melihat kedepan dengan semangat yang positif.Dan usahanya berhasil,sampai aku menganggap dia saudaraku. Tak pernah terfikirkan mengapa dengan mudah bahkan teganya orang luar disana menghina dia,padahal hanya lewat kasat mata yang sekejap akan hilang.
Dian..nama yang simple namun mempunyai arti penting dalam keluarganya. Diumurnya yang masih terbilang muda sudah harus berjuang seorang diri menjalani hidup demi keluarganya.Mereka yang hidup berlebihan masih saja menuntut lebih untuk uang..uang..dan uang.Tapi berbeda dengan Dian,karena kebahagiaan bukan datang dari harta ataupun bisa kita dapatkan dengan uang,melainkan dari niat atau tidaknya orang itu mensyukuri nikmat pemberian tuhan yang tak ternilai.
            Malam manjelang pagi,rasanya tak pernah ada kata lelah bagi Dian saat itu.Karena yang dia fikirkan hanyalah ibu dan adiknya agar bisa hidup selalu bahagia saat dian masih bisa memberikan tenaganya untuk mereka.
            Dian hadir memberikan arti dan banyak makna yang belum tentu orang lain berikan untuk hidupku.Kemewahan yang selama ini rasakan dari kerja kerasku tak ada apa apanya dengan pengorbanan yang dian berikan untuk keluarganya dengan batin selalu tersiksa,yang pasti akan kusimpan semua arti yang aku dapatkan saat ini.Banyak pelajaran berharga yang kuperoleh dari seorang  perempuan malam sebuah karaokean.
            Perempuan yang mengajarkanku dan mmengingatkanku dari ketulusan,yang sekarang sudah jarang aku lekatkan dalam diriku bahkan banyaki manusia.Kekayaan duniawi yang mengalahkan segalanya putus sudah dengan kejujuran dan ketulusan perempuan malam.Bahkan sering aku dapatkan kata kata yang ada dalam kenyataan hanyalah bualan bahasa janji yang akhirnya membuat harapan seseorang dengan kecewa.
Aku bahkan suka tidak tega melihat orang dan bahkan temannya selalu mengucilkan dia.Tapi ia tak pernah menunjukkan kelemahannya itu,dia tak ingin aku ikut mengasihani dirinya.Aku tau dia adalah sosok wanita kuat.
            Aku tak bisa membayangkan jika aku berada pada posisi perempuan seperti dian itu.Mungkin aku akan mundur dan merasa malu karena kepahitan duniaku.Jika kubandingkan dengan dian,mungkin aku kalah dan tak ada artinya soal ketulusan,kesabaran,ketegaran yang selama ini dian miliki.

Banyak kesimpulan dan makna yang dian berikan pada diriku karena pengalamannku..
1.      KETULUSAN
Niat seseorang untuk memberikan pemberiannya kadang selalu mengharapkan upah atau imbalan yang bernilai berlebihan karena untuk kesenangan sendiri,berbeda dengan dian yang tulus bekerja hanya untuk keluarganya secara diam diam
2.      KETEGARAN
Sulit untuk manusia bisa tegar dalam hidupnya,seperti hal kecilnya saat diri manusia diberikan cobaan yang bertubi tubi oleh tuhan..
Contoh dengan cobaan yang kecil karena perkataan dari seseorang bisa diperbesar besarkan dan menimbulkan perselisihan yang sangat panjang,sehingga pemikiran yang mereka gunakan terlalu dangkal..
3.      INTROPEKSI DIRI
Sebelum menilai orang yang bisa kita lihat dari fisik dan waktunya yang singkat,berhati hatilah dalam memberikan penilaian yang akan kita lemparkan..apakah kalian sudah benar berbicara dan menilai seseorang hanya melihat denga kasat mata saja?
4.      SALING MENGHARGAI
Hargailah setiap pekerjaan dan pengorbanan yang orang lain kerjakan di dunia ini,jangan berbicara juga karena hanya ingin menyakiti perasaan orrang tesebut..
#belum tentu kita bisa jadi seperti mereka yang melakukan aktifitasnya sudah ternilai negatif,lebih mulia manakah menurut kalian,mereka yang bekerja seperti itu tapi jujur dan tulus untuk keluarganya atau mereka yang bekerja kita lihat baik taoi aksinya hanya tipa tipu mata di hidup kita..

NP : Maaf yaa bukannya mau mengambil kesimpulan untuk mendukung pekerjaan yang bersinat memiliki nilai negatif di mata orang orang,tapi cobalah intropeksi diri kita sendiri..selayak manakah kelakuan kita dibandingka mereka?
Kesalahan yang terjadi itu juga kesalahan dari orang orang yang hanya menginginkan kesenangan dunia yang membeli keouasan dengan uang..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar