Sabtu, 26 April 2014

SWIKE

 Makanan swike ini benar benar jadi tanda tanya besar buat gue sebelumnya. Saat sedang asyik main laptop, tiba tiba diajak keluar untuk pergi ke salah satu tempat di daerah Sragi, Pekalongan untuk mencoba “SWIKE”.
Swike yang sudah lumayan terdengar buming di daerah Sragi itu, bener bener nikmat juga rasanya, terutama dengan rasa kuah toucho yang pedas setelah di peraskan air jeruk nipis. Udah paham betul belum apasih menu utama swike ini ? sebelumnya saya juga bingung dan akhirnya di kasih tahu juga, kalau swike itu makanan daging kodok berkuah toucho. Hmmmm... Awalnya sih pas denger nama kodong udah berpikir aneh lagi, gimana rasanya itu ? kodok ? ada ada ajadeh, masa kodok jadi santapan favorite disana? Batin saya sendiri.
Mau tidak mau ya harus mau, karena sudah bilang “iya” dan “bolehlah di coba nanti” banyak atau sedikitnya nanti, lihat di kedai makan saja. Malam itu bener bener sunyi bener, sebelum keluar menuju bazar pesta panen kami semua naik kendaraan roda dua di tengah tengah lembah hijau yang menguning (sawah), suara suara jangkrik benar benar masih terdengar bersahutan menemani perjalanan kami. Sausana yang jauh berbeda dari kota Jakarta yang ramai, berisik dan pengap (maklum namanya ibukota Indonesia).
Sebelum saya mencicipi menu favorite orang orang disana, saya disuguhkan dengan minuman hangat teh poci khas Pekalongan. Teh poci yang masih benar benar hangat, bentuk teko yang sederhana terbentuk dalam tanah liat dan di campur dengan jeruk nipis kembali. Sebuah cangkir berukuran kecil adalah tempat es batu yang sudah tercamur dengan gula. Awalnya saya juga merasakan akan terasa kecut, asem atau tidak manis. Tapi, setelah mengikuti cara saudara dan teman teman yang memeras jeruk nipis itu ke dalam cangkir. Rasanya benar benar beda, hangat namun tidak asam, kecut dan tidak manis juga, benar benar kaya rasa teh di gunung mas daerah Puncak.
Setelah beberapa menit kemudian, hampir setengah jam menunggu. Saya baru melihat apa itu swike yang sebenarnya. ternyata benar, daging kodok di buat dengan kuah toucho. Jadi, benar benar banyak rasanya. Setelah dikuliti, kodok kodok itu di buat dan di jadikan makanan yang ada rasanya. Secicip demi cicip saya rasakan, ternyata benar benar enak. Rasanya buat saya ketagihan, menu baru dengan nama yang agak sedikit aneh saya dapatkan di kampung halaman saya saat itu.
Teh poci hangat dan swike kuah toucho, keduanya jadi teman bersantai kita semua. Dari sebuah nama yang kedengarannya aneh dan bentuk hewan yang di sajikan terdengar aneh, saya mulai rasakan kenikmatan yang saya dapatkan. Biasanya saya hanya mendengar hewan hewan yang biasa di jadikan makanan itu ayam, burung, belut, bebek, ikan dan lainnya saya tidak ungkap semuanya.
Rasa penasaran, karena sudah berjanji untuk mencicipi. Akhirnya saya menepati janji itu untuk tetap belajar menepati janji ke depan nanti. Hal yang baru dapat menghasilkan sebuah jawaban yang benar benar memuaskan. Asal ada kemauan dan mencoba sesuatu yang baru, kita akan mendapatkan hasil yang bermanfaat, memuaskan setelah itu.
Yasudahlah, saya rasa cukup sampai disini dalam berbagi cerita untuk sebuah resep makanan yang terdengar aneh namun rasanya memuaskan. Bagi kamu, anda dan kalian yang penasaran coba search atau anda rasakan sendiri. Ternyata menu favorite ini sudah banyak, hanya berbeda cara penyajiannya saja, seperti di Yogyakarta yang penyajiannya tidak memakai kuah bumbu toucho, begitu penuturan yang saya dapat dari saudara saudara saya.
Manu tradisional Indonesia benar benar beragam, dari sabang sampai marauke terdapat banyak nama spesial dalam penyajiannya. Dari adat, suku dan ras yang biasa saya dengar, masih ada menu menu spesial yang masih jarang saya dengar dan cicipi di daerah daerah Indonesia lainnya. Satu negara mempunyai warisan yang beragam terbentang.

Cukup dan terima kasih guuys, ayo lestarikan rasa dari rica rica beragam daerah Indonesia negara kita J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar