I'am Still Loving You
Musim kemarau saat ini benar-benar terasa panas aku
rasakan. Tak disangka-sangka waktu yang terus berputar sangat cepat berlalu
meninggalkan hujan. Apa yang aku dapatkan selama hujan datang? Sementara
kemarau sudah datang tanpa harus aku undang.
“Mau teh hangat?” Agha menyodorkan secangkir teh.
Tanpa berpikir panjang, Devi menerima pemberian
minuman hangat itu. “Terima kasih.”
“Sama-sama.” Agha kembali memberikan senyumannya. “Sedang
menunggu siapa? Boleh aku duduk kembali disebelahmu?”
“Jemputan.
Silahkan, nggak ada yang larang kamu untuk duduk, Gha.” Katanya, lalu Devi menggeleng-gelengkan
kepalanya ke kiri dan kanan untuk memastikan
mobil yang menjemputnya sudah datang.
Ah, kenapa belum datang juga sih. Devi mengambil cangkir teh hangat,
mendekatkan ujung cangkir teh itu di tepi bibirnya. Malam ini adalah waktu yang
sangat membosankan baginya karena menunggu.
“Sedang
terburu-buru?” Tanya Agha. Baginya itu pertanda basa-basi pertemuannya kembali
di depan kafe.